on Selasa, 26 Juni 2012
Hai kawan kawan sekalian 
ketemu lagi deh di hari ini ,,,,,hehe
kali ini saya sekalian mau membagi puisi yang bertemakan tentang ibu,ibu adalah seseorang yang benar benar berpengaruh dalam hidup kita,tanpa hadirnya ibu apa arti hidup ini :(
kok malah sedih sedih sih ,wkwkw langsung saja
puisi ini saya dapatkan dari sumber http://musttrie-art.blogspot.com/2012/02/puisi-ibu-doamu-ibu.html



DO'AMU IBU


Ibu...!
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa

Ibu...!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu

Ibu...!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu

Ibu...!
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar !

Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat... menjaga hati
Itu saja...cari dan mesti kau beri 


By: Wong alasan



TERIMA-KASIH..IBU


IBU...rambutmu kini sudah mulai memutih
Kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu tak lagi terang
Jalanmu kini sudah mulai goyang

Namun..apa yang terlihat
Semua itu tak pernah engkau rasakan
Semua itu tak pernah engkau pedulikan
Aku paham, semua itu demi anakmu

Sepanjang jalan engkau mengais rejeki
Sepanjang waktu engkau berhitung
Berapa laba kau dapat hari ini
Tuk membayar semua letihmu

Engkau tak lagi dapat membedakan
Mana siang, mana malam
Semangat mengalahkan gemetar kakimu
Dan segala rasa lelahmu

Ini semua...untuk siapa?
Hanya untuk anakmu
Anak yang engkau impikan menjadi orang hebat
Mencapai setumpuk asa

IBU...sampai kapanpun,
Anakmu tak kan pernah lupa
Atas semua jasa, do'a dan derita
Keringat yang engkau cucurkan

IBU...engkau sudah terlalu besar, berkorban
Hanya surga yang pantas membayar tulusmu
Hanya Tuhan yang pantas menjagamu
Dunia dan akherat...

IBU...
Anakmu kan selalu merindumu
Do'a di setiap hembus nafas ini
Terima kasih...IBU, untuk semua ikhlasmu
By: Wong alasan     



ENGKAULAH SURGAKU


Hari ini aku bertanya
Untuk diriku sendiri
Sederhana, tapi tak sesederhana itu
Untuk menjawabnya

Butuh waktu
Perjuangan
Kesungguhan
Entah...apa lagi

Tanya yang harus ku jawab
Dengan, benar..pasti
Hingga ku yakin
Itu...pasti benar

Tuhan..Engkau bilang
Surga ditelapak kaki ibu
Makna yang terbalut bahasa
Yang sulit ku terjemahkan

Biarkan ku coba mencari
Mulai hari ini..dan seterusnya.
Hingga kuberhenti
Kudapati semua jawab

Ibu...
Ijinkan aku mencari Surgamu
Yang masih rapat...tersimpan
Diantara rimbun belantara hidup

Ibu...
Kumohon petuahmu
Apa kan kubuat
Untuk bahagiamu

Ibu...
Tunjukkanlah
Arah mana kan ku tuju
Timur, selatan, barat atau utara
Tuk kudapat ungkap semua-jawab
By: Wong Alasan




BUNDA



Bunda...
Bunda...
Usiamu kini tak lagi muda
Tapi aku jua belum bisa apa-apa

Bunda...
Bunda...
Kakimu tak sekuat dulu
Menopang tubuh dan juga aku dikala mengandungku

Bunda...
Bunda...
Tak ada yang berubah dari kasih dan sayangmu
Meski mataku terbelalak namun tak sesadar itu

Bunda...
Bunda...
Lidahmu penawar segala sakitku
Dan tamparmu penyadar hidayahku

Bunda...
Bunda...
Tak ada yang sepadan sebuah kata kias
Karna hanya '' BUNDA '' itu jua yang pas
Karya: Adhi Jaka Wahana


keyword : puisi Ibu,puisi Indah,puisi Cinta,Puisi Perjuangan,puisi kehidupan 
Hai teman teman :)
pagi yang cerah ini akan saya awali dengan berbagi musik,secara gratis,santai saja ,tak di punggut biaya sepeserpun hehe

free Download lagu Last Child Full Album 2012

adapun daftar lagu lagunya

1. Last Child – Kembali (Jazz Version)
2. Last Child – Penyesalan Yang Indah (New Version)
3. Last Child – Penantian
4. Last Child – Pedih (New Version)
5. Last Child – Sadarkan Aku
6. Last Child – Tiada Lagi (Mayang Sari Cover)
7. Last Child – So’Njum
8. Last Child – Sally Punker
9. Last Child – Pedih
10. Last Child – Mungkinkah (Stinky Cover)
11. Last Child – Memories Of You
12. Last Child – Lagu Terakhir Untukmu
13. Last Child – Kita Tuntukkan
14. Last Child – Kembali
15. Last Child – If I Could Fly
16. Last Child – Dendam
17. Last Child – Deary Depresiku (Akustik)
18. Last Child – Anak Kecil
19. Last Child – Diary Depresiku

klik disini untuk mendownload Lagu Last Child Satu Album 2012

Lirik, Kunci gitar, Chords Gitar, Kord Gitar Last Child - Percayalah :
Intro: D Bm G

     D                        A
ujian hidup yang selalu menerpamu
Bm                             G
yang berjuang untuk hidup yang hanya sementara
   D                       A
rasa perihnya hujan di hatimu
Bm                            G
yang diberikan oleh rasa yang hanya sementara
D                              A
kita hidup di dunia yang penuh tanda tanya
Bm                                      G
yang tak mungkin kau ubah dan terpaksa mengikutinya
D                                 A
kita berada di antara benar atau salah
Bm                               G
yang tak mungkin dapat kau ukur dengan rasa

Bm              G                         D
berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu
A
Dia kan menjawabnya
Bm               G                         D
percayalah, dia kan menunjukkan kasihNya padamu
A                        D
melalui jalannya, percayalah

D                         A
wahai kamu yang tak seperti mereka
Bm                          G
yang terlihat cerah menjalani hidupnya
D                           A
pandangan hidup yang selalu lihat ke atas saja
Bm                            G
jadi pemicu keinginan yang tiada habisnya

Bm                      G                 D
bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu
A
Dia kan menguatkannya
Bm                    G                  D
memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu
A                   D
melalui caraNya, percayalah

Int: D A Bm G

Bm                 G                     D
berdoalah, sampaikan pada Tuhan semua keluh kesahmu
A
Dia kan menjawabnya
Bm                G                          D
percayalah, dia kan menunjukkan kasihNya padamu
A                 D
melalui jalannya, percayalah
Bm                G                    D
bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu
A
Dia kan menguatkannya
Bm               G                    D
memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu
A                     D
melalui caraNya, percayalah

Intro : C

C                            Gm
Ku suka kamu apa adanya
F                                   C
Senatural mungkin aku lebih suka
C                             Gm
Ku suka kamu begini saja
F                           Fm                            C
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya

          Dm          F
Aku hidup di dunia
             C
Ingin tenang baik-baik saja
              Dm       F                 G
Bersamamu aku bisa melewati itu

            C               B     Am  G
Bukan aku yang mencarimu
            F                 C  Dm  G
Bukan kamu yang mencari aku
            C                      G
Cinta yang mempertemukan
        F             C   Dm G
Dua hati yang berbeda ini

C                             Gm
Ku suka kamu apa adanya
F                                  C
Senatural mungkin aku lebih suka
C                             Gm
Ku suka kamu begini saja
F                           Fm                            C
Bukan karena ada apa-apanya dari yang kau punya

           Dm       F
Aku hidup di dunia
            C
Ingin tenang baik-baik saja
             Am        F                   G
Bersamamu aku bisa melewati itu, melewati itu..

            C     G              C
Bukan aku yang mencarimu
            F                C  Dm  G
Bukan kamu yang mencari aku
                  C         G     Am-G
Cinta yang mempertemukan
           F             G  C Dm-G
Dua hati yang berbeda ini
  
Bm          C
Is you, is you

Int : Bm Am C F
       Bb C

           G                 Am-G
Cinta yang mempertemukan
         F              C Dm G
Dua hati yang berbeda ini
             C               G   Am-G
Bukan aku yang mencarimu
             F                 C Dm G
Bukan kamu yang mencari aku

           C                F     Am-G
Cinta yang mempertemukan
        F             Em  D  G
Dua hati yang berbeda ini
         G          Em   F  G C
Dua hati yang berbeda ini

Outro : C

on Kamis, 21 Juni 2012
Chord dan Lirik Last Child Feat Giselle Seluruh Nafas Ini :

Intro: C G Am G F

     Am                  F
Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
        C                       G
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
    Am                 F
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa
        C                     G
Tentang apa yang harus memisahkan kita

        Em      F          G
Di saat ku tertatih tanpa kau disini
       Em       F          G
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

       F          G            C
Jika memang dirimulah tulang rusukku
         F         G          Am
Kau akan kembali pada tubuh ini
        F         G          C
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
     Am     G         F  C
Untukmu seluruh nafas ini

     Am                 F
Kita telah lewati rasa yang pernah mati
      C                        G
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
      Am                 F
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
       C                        G
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku


        Em      F          C      G
Di saat ku tertatih tanpa kau disini
       Em       F          G
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

       F                          C
Jika memang kau terlahir hanya untukku
        F                     Am
Bawalah hatiku dan lekas kembali
        F                          C
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
     Am     G         F
Untukmu seluruh nafas ini

        Dm  
Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
    F
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)
        Am        G         F
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
     Dm                    F
Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir
        Am       G         F       G C
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi

Chorus :
       F          G            C
Jika memang dirimulah tulang rusukku
         F         G          Am
Kau akan kembali pada tubuh ini
        F         G          C
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
     Am     G         F  
Untukmu seluruh nafas ini

       F          G            C
Jika memang dirimulah tulang rusukku
         F         G          Am
Kau akan kembali pada tubuh ini
        F         G          C
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
     Am     G         F  
Untukmu seluruh nafas ini
     Am     G         F  
Untukmu seluruh nafas ini

     Dm     F         C
Untukmu seluruh nafas in
Chord dan Lirik Last Child Diary Depresiku

Intro : E B C#m A

E      D#         C#m     B
Malam ini hujan turun lagi
    A        G#m             F#m       B
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
E         D#         C#m       B        
Luka yang harusnya dapat terobati
        A           B           E
Yang ku harap tiada pernah terjadi

     A          B               E  B     C#m     B
Ku ingat saat ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
         A                 B
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
    A          B            E  B      C#m     B
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
        A             
Yang hancurkan semua hal indah, 
     B                    E
yang dulu pernah aku miliki

Chorus 
            E                    C#m
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
                 A                   B
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
                E                       C#m
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
              A         B           
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

Intro :  E B C#m A

E         D#          C#m     B
Mungkin sejenak dapat aku lupakan     
       A         G#m           F#m         B
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
 E       D#        C#n         B
Atau menggoreskan kaca di lenganku
  A           G#m         F#m       B
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan

      A          B               E  N     C#m    B
Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam
       A                    B
Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
    A           B             E  B#     C#m    B
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
         A                          
Hal yang tak pernah ku dapatkan
             B          E
sejak aku hidup di jalanan

Chorus 
            E                    C#m
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
                 A                   B
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
                E                       C#m
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
              A         B           A 
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan


Interlude : A  G#m  F#m  E 3X
            A  G#m  F#m  B

Chorus 
            E                    C#m
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
                 A                   B
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
                E                       C#m
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
              A         B           E 
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
               A           B         C#m
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
               A           B         E
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

Outro : E B C#m A 2x E 

Chorus: C G C D G
G                          Em
Engkau yang sedang patah hati
Am                        D
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Bm                      Em
Betapa pedih hati yang tersakiti
Am                     D
Racun yang membunuhmu secara perlahan
G                      Em
Engkau yang saat ini pilu
Am                      D
Betapa menanggung beban kepedihan
Bm                     Em
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Am                       D
Yang menusuk relung hati yang paling dalam
[chorus]
C             G
Hanya diri sendiri
C             D         G
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Em                     Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
C                  G     D
Bila air mata dapat cairkan hati
Em                     Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
C                       G          D
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Em
Anggaplah semua ini
Bm
Satu langkah dewasakan diri
C       D
Dan tak terpungkiri juga bagi…
G                        Em
Engkau yang hatinya terluka
Am                    D
Di peluk nestapa tersapu derita
Bm                    Em
Seiring saat keringnya air mata
Am                        D
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
[chorus2]
C             G
Hanya diri sendiri
C             D         G
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Em                     Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
C        Cm        G     D
Bila air mata dapat cairkan hati
Em                     Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
C         Cm          G           D
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti
Em
Anggaplah semua ini
Bm
Satu langkah dewasakan diri
C       D
Dan tak terpungkiri juga bagi…
interlude: G Em Am D Bm Em C D
chorus3:
C             G
Hanya diri sendiri
C             D         G
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Em                     Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
C        Cm        G     D
Bila air mata dapat cairkan hati
Em                     Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
C         Cm          G           D
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti
Em
Anggaplah semua ini
Bm
Satu langkah dewasakan diri
C       D
Dan tak terpungkiri juga bagi
G
Engkau yang sedang patah hati

Selalu kau ucapkan
Sebelum mata ku pejamkan
Tanda cinta yang kau ungkapkan
Saat malam di peraduan
Meski hanya suara di ujung sana
Terasa indah menyentuh sukma
Hingga jantung berdebar
Api asmara pun makin berkobar
I love you kau berkata
I love you too ku membalasnya
Terucap penuh mesra
Menggema di telinga
Salam penghantar mimpi
Menjelang tidur di malam hari
Salam cinta kasih tulus suci
Sebagai pengobat rindu di hati
Mimpi indahlah sayangku
Semoga dalam mimpi kita bertemu
Tersenyum menyanbut tanganku
Penghapus dahaga rindu di kalbu
Karya : Nesin Muhamad

Awalnya. . .
Aku tak tau,,apa yang sedang kurasa. . .
Aku tak tau,,apa yang sedang kufikirkan…
Kini aq tau,,CINTA’lah yg sedang kurasa dan kufikir…
Pernah ku berfikir…
Apa itu CINTA..
Sampai skrng’pun aq tak prnh tau,,apa itu cinta, . .
Tapi…
Aku bisa merasakan,manis,pahit,indah dan sedihnya cinta. . .
Aku tak kan prnah lelah dan menyerah utk mengetahui arti cinta yang sesungguhnya. . .
By: adiie


Untuk sekedar meneruskan langkah yang telah begitu jauh..

Semudah itulah mungkin yang sedang terjadi dsini..
Didalam kisah hidupku ,bersamamu(khilya).
Tapi inilah kesalahanku,
Menganggap semudahku melihat matamu,
Bukan isi dihatimu.
“Untukmu Sahabat..Terima kasih telah mempertemukan aku dengannya.
“Untukmu Bunga2 trotoar..Terima kasih telah menemani perjalanan panjang kami berdua.
Ya…..”Suara parau ini mungkin terdengar sombong.
Bahkan mungkin akan Membosankan bila kw dengarkan.
“Asy-Sya’bipun beranggapan ini hanyalah Kemunafikan hati.
“Tapi Haruskah kuhentikan Lagu ini Untuk sejenak mengisak haru.
“&Haruskah ku hentikan alunan gitarku ini hanya tuk menghapus air mataku.
Tidak..Tidak..& takan pernah kulakukan kali ini.
Lagu ini Akan selalu kunyanyikan sbagai doa.
Doa-doa yang takan kuhentikan nafasnya.
Takan kubungkam jiwanya.
Biar hidup Dlm kehidupanku.
Biar pergi mengiring jiwaku.
by. Doellzfimb3

“Ardi, loe tau nggak. Serly anak cewek di lokal sebelah?” tanya Dion sambil menikmati jus pesananya di kantin sekolah. Saat itu memang jam istirahat.

Ardi menghentikan aktifisas mengaduk – aduk kuah bakso pesanannya. Menoleh kearah Dion lurus. Serly?. Tentu saja ia kenal. Itu cewek kan yang selama ini ia taksir diam – diam. 

Hanya saja ia belum berani untuk mengungkapkannya. Bukan, tentu saja bukan karena takut di tolak. Bukan bermaksut sombong atau sok kepedean, tapi memang sudah menjadi rahasia umum kalau ia memiliki wajah di atas rata – rata Kalau nggak boleh di bilang keren. 

Jadi mustahil ia ditolak cewek. Hanya saja selama ini ia belum memiliki kesempatan untuk mengungkapkannya. Tapi kenapa tiba – tiba Dion menanyakannya?.

“Kayaknya gue naksir deh sama tu anak”.
“Uhuk uhuk” Ardi yang baru memasukan sesuap kuah baksonya kontan langsung tersedak mendengar kalimat lanjutan yang keluar dari mulut temannya barusan.
“Ah elo, kalau makan hati – hati donk” Kata Dion sambil menyodorkan segelas air putih kearah Ardi yang langsung diteguk habis olehnya.

“Loe bilang apa barusan?. Loe naksir sama dia?” Tanya Ardi langsung.
Tanpa menyadari nada aneh plus kaget dari Ardi dengan santai Dion mengangguk.
“Iya, rencananya besok gue mau nembak dia. Loe sebagai sahabat doain gue ya. Semoga aja gue di terima sama dia. Sekalian hari ini biar gue yang traktir deh.

Ardi hanya terdiam. Tiba – tiba napsu makannya langsung menguap begitu saja. Bakso yang ada di hadapannya sama sekali sudah tak mampu menarik minatnya. Pikirannya hanya satu. Sahabatnya akan menyatakan cinta pada cewek yang di taksirnya. Astaga,,....

Setelah menbereskan buku – bukunya Ardi segera melangkah pulang. Teriakan Dion yang memintanya untuk berbarengan sama sekali tidak ia indahkan. Moodnya benar – benar memburuk. Sambil melamun ia terus melangkah sampai tanpa sadar tubuhnya bertabrakan dengan seseorang yang kebetulan baru muncul dari pintu kelas sebelah yang ia lewati. Sepertinya cewek itu tadi juga melangkah tanpa melihat – lihat karena sibuk membalas sms dari hape nya yang kini sudah tergeletak berhamburan di lantai.

“Aduh, sory sory sory. Gue nggak sengaja” Kata Ardi sambil berjonkok mengambil bagian – bagian benda mungil yang bernasip tidak beruntung itu.
“Yah, hape gue. Rusak donk” Keluh cewek itu yang membuat Ardi merasa tidak enak. Dan betapa terkejut nya ia saat menyadari kalau cewek yang berdiri tepat di hadapannya ternyata Seryl. Cewek yang selama ini di taksirnya. Bahkan sekarang temannya juga ikut – ikutan.
“Sory. 

Gue tadi beneran nggak sengaja. Tapi coba bentar gue liat” kata Ardi sambil mengulurkan tanggannya meminta seryl untuk menyerahkan batray hape yang berada di tangannya.
Beberapa menit kemudian hape itu sudah kembali terpasang seperti semula. Dengan hati – hati Ardi mencoba untuk menyalakannya. Setelah menunggu beberapa saat barulah benda mungil itu menyala. Dan untung saja sepertinya masih berfungsi dengan baik sehingga Ardi bisa merasa sedikit lega dan langsung menyerahkan pada pemiliknya.

“Ardi?” Pertanyaan bernada bingung sekaligus kaget meluncur dari mulut Seryl yang sepertinya memang baru menyadari siapa yang menabraknya karena tadi perhatiannya hanya terpusat pada hapenya. Sementara Ardi sendiri seperti orang bodoh hanya yang hanya menganggukan kepala sambil tersenyum simpul. Hei, bukankah kebanyakan orang akan terlihat bodoh bila bersama orang yang di sukainya. Dan sepertinya ardi juga termasuk kedalam katagori orang – orang bodoh tersebut.
“Drrrtt...”

Getaran hape di tangan Seryl mengetkannya. Matanya hanya memperhatikan raut wajah Serly yang mengerakan jarinya dengan lincah. Mengetikan kata yang Ardi sendiri tidak tau apa.

“Eh, gue udah di tungguin sama kakak gue. Sory ya gue duluan” Pamit Seryl sambil berlalu. Dan lagi – lagi Ardy hanya membalasnya dengan anggukan. Barulah setelah bayangan gadis itu hilang dari pandangan ia menyesali dirinya sendiri yang tadi sama sekali tidak berkutik. Hilang sudah kesempatan untuk mengenal gadis itu lebih jauh. Dengan lemes ia segera melangkah menuju kearah parkiran. Dimana motornya berada. 


Keesokan harinya ardi hanya mampu menatap Dion yang kini duduk di sampingnnya dengan heran. Kenapa tampang sahabatnya hari ini terlihat kusut sekali. Berbanding balik dengan wajah yang ia lihat terakhir kalinya kemaren.
“Kenapa loe?” Tanya Ardi.
“Nggak papa” Balas Dion tanpa minat. 

Ardi kembali terdiam. Diliriknya jam yang melingkar di tangan. Pukul tujuh kurang 15 menit. Masih ada sekitar setengah jam’an sebelum pelajaran pertama di mulai. Setelah menimbang – nimbang untuk beberpa saat akhirnya mulutnya terbuka. Sama sekali tidak mampu menahan rasa penasarannya.
“Oh ya, gimana kemaren. Loe jadi nembak dia?” tanya Ardi sambil berusaha menjaga nada bicaranya agar tetap terdengar datar.

“Hufh...” Dion tampak menghembuskan nafas beratnya. “Itu yang bikin gue hari ini nggak semagat. Gue di tolak sama dia”.
“O....” Mulut Ardi hanya mampu beroh ria. Tiba – tiba saja ia merasa lega mendengar berita yang baru saja di dengarnya. Tapi karena tak ingin di angap tertawa atas penderitaan orang lain Ardi kembali terdiam.

“Dia bilang dia udah naksir sama cowok laen”.
“Apa?” Tanya Ardi refleks saat mendegar alasan yang keluar dari mulut Dion. “Siapa?” Sambung Adri lagi. Dion hanya angkat bahu. Dan sebelum mulut Ardi kembali terbuka untuk bertanya kemunculan bu sitah di depan pintu kelas sudah terlebih dahulu menginterupsinya. Mau tak mau Ardi terpaksa menelan kembali rasa keingin tahuannya.
***
Begitu jam istirahat bukannya kekantin seperti biasa Ardi justru malah keperpustakaan. Ada buku yang harus ia cari. Setelah mendapakan buku yang ia cari Ardi segera melakah menuju kearah meja. Beberapa menit kemudian ia hanyut kedalam buku yang ia baca. Mengerjakan tugas yang harus ia selesaikan secepatnya. Karena keasikan ia Sama sekali tidak menyadari orang – orang disekelilingnya.
Begitu tugasnya selesai, Ardi segera bangkit berdiri. Pada saat bersamaan seseorang yang sedari tadi duduk di sebelahnya juga berdiri. Hampir saja Ardi terjungkal jatuh karena kaget saat menyadari seryl yang sedang menatapnya lurus.


“Asik banget kayaknya. Sampe gue sedari tadi disini sampe nggak nyadar”.
“He?” Ardy mengernyit bingung. Sementara seryl sendiri hanya angkat bahu sambil tersenyum kemudian segera berlalu.
Seolah baru menyadari sesuatu setengah berlari Ardy menyusul seryl keluar kampus.
“Seryl tunggu”.
“Kenapa?” tanya Seryl sambil menatap mata Ardy yang kini berdiri tepat di hadapannya.
“Ehem... Gue boleh nanya nggak?”.
Seryl tidak menjawab. Ia hanya memberikan isarat agar Ardy melanjutkan ucapnnya.
“Kemaren Doni nembak elo ya?”.

Walau bingung tapi seryl tetap mengangguk.
“Terus katanya loe tolak?”.
Lagi – lagi Seryl hanya membalas dengan anggukan.
“Kenapa?” Tanya Ardy lagi.
Kali ini Seryl terdiam. Mencoba mencerna maksut ardy menanyakan hal itu padanya.
“Memangnya dia nggak bilang alasannya?” bukannya menjawab Seryl malah balik bertanya.
“Dia bilang si, katanya loe udah naksir sama cowok laen. Bener?”.
Seryl hanya angkat bahu.


“Siapa?” tanya Ardy tidak mampu menahan rasa ingin taunya.
Untuk sejenak Serly menarik nafas berlahan. Sambil tersenyum ia menatap kearah Ardy yang terlihat sedikit gelisah menanti jawabannya.
“Loe yakin pengen tau”.

Walau tidak yakin ia benar – benar ingin tau, namun tak urung Ardy mengangguk.
“Elo”.
“Ha?” Mulut Ardy terbuka. Asli nggak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.
“Elo. Orang yang gue suka itu elo” Seryl menegaskan kalimatnya dengan santai.
Ardy terdiam. Kali ini ia yakin ia tidak salah dengar. Ditatapnya Seryl yang kini berdiri tepat di hadapan dengan senyum yang menhiasi bibir nya. Dan pada detik berikutnya senyuman yang sama juga menghiasi bibir Ardy. 


“Gue juga suka sama loe. Nggak, maksut gue sangat”.
Dan kali ini senyuman lebar benar – benar menghiasi Bibir keduanya. Hei, Cinta memang selalu datang pada waktunya bukan?.
End?.


SUMBER .CERPENCINTA.CO